Askep Gout


Gout

PENGERTIAN

Gout adalah gangguan menyebabkan kesalahan pada metabolisme purin menimbulkan hiperurisemia (kadar asam urat dalam serum lebih 7,0 mg/ 100 ml). ini dapat mempengaruhi sendi tetapi lebih umum mempengaruhi kaki, secara khas sendi metatarsalofalangeal pertama dari ibu jari kaki besar adalah sisi primer yang terlibat. Sendi lain yang terlibat dapat meliputi lutut dan pergelangan kaki.
Gout dapat bersifat primer maupun sekunder, Gout primer merupakan akibat lansung pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat penurunan ekskresi asam urat. Gout sekunder disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam urat yang berkurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu.
Masalah-masalah akan timbul jika terbentuk kristal dari monosodium urat monohidrat pada sendi-sendi dan jaringan sekitarnya. Kristal-kristal berbentuk seperti jarum  ini mengakibatkan reaksi peradangan yang jika berlanjut  akan menimbulkan nyeri hebat yang sering menyertai serangan gout. jika diobati, endapan kristal akan menyebabkan kerusakan yang hebat pada sendi dan jaringan lunak.

GAMBARAN KLINIS

Terdapat empat tahap dari perjalanan klinis penyakit gout yang tidak diobati
1.      Hiper Urisemia Asimtomatik.
Nilai normal pada dari asam urat  serum pada pria adalah 1,0 – 5,1 mg/100ml. Dan pada wanita adalah 1,0-4,0 mg/100ml. Nilai-nilai ini meningkat 9-10 mg/100ml pada penderita gout. Pada keadaan ini penderita tidak menunjukkan gejala selain peningkatan asam urat serum.
2.      Artritis Gout Akut
Pada tahap ini terjadi awitan mendadak dan pembengkakan dan nyeri yang luar biasa, biasanya pada sendi jari kaki atau metatarsofalangeal. Pada tahap ini mungkin menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih dan demam. Serangan gout akut biasanya pulih tanpa pengobatan, tetapi dapat memakan waktu 10 sampai 14 hari.
3.      Tahap Interkritis
Tidak terdapat gejala pada masa ini, yang dapat berlansung dari beberapa bulan sampai tahun.
4.      Tahap Gout Kronis
Penimbunan asam urat terus menerus bertambah dalam beberapa tahun jika pengobatan tidak dimulai. Peradangan kronik akibat kristal-kristal asam urat mengakibatkan nyeri, sakit,  dan kaku, juga pembesaran dan penonjolan dari sendi yang bengkak. Tofi terbentuk pada masa gout kronis insolubilitas relatif dari  urat.

PATOFISIOLOGI

Perkembangan dari serangan akut gout umumnya mengikuti serangkaian peristiwa sebagai berikut; mula-mula terjadi hipersaturasi dari urat plasma  dan cairan tubuh. Selanjutnya diikuti oleh penimbunan di dalam dan sekeliling sendi-sendi. Serangan gout sering kali terjadi sesudah trauma lokal atau ruptura dari tofi (timbunan natrium urat), yang mengakibatkan peningkatan cepat dari konsentrasi asam urat lokal. Tubuh mungkin tidak dapat  mengatasi peningkatan ini dengan baik, sehingga terjadi pengendapan asam urat diluar serum. Kristalisasi dan penimbunan asam urat akan memicu serangan gout. Kristal-kristal asam urat memicu respon fagositik oleh leukosit sehingga leukosit memakan kristal-kristal urat dan memicu mekanisme respon peradangan lainnya. respon peradangan ini dapat dipengaruhi oleh lokasi dan banyaknya timbunan kristal asam urat. Reaksi peradangan dapat meluas dan bertambah sendiri akibat dai penambahan timbunan kristal dari serum.

KRITERIA DIAGNOSIS

Peningkatan kadar asam urat serum sangat membantu dalam membuat diagnosis tetapi tidak spesifik, karena ada sejumlah obat-obatan  yang juga dapat meningkatkan kadar asam urat serum. Demikan pula, cukup banyak orang yang mengalami hiperurisemia asimtomatik.
Suatu pemeriksaan lain untuk mendiagnosis gout adalah dengan melihat respon dari gejal-gejala pada sendi terhadap pemberian kolkisin. Kolkisin adalah obat yang menghambat aktivitas fagosistik dari leukosit sehingga memberikan perubahan yang dramatis dan cepat meredakan gejala-gejala. Perubahan radiologik selain dari pembengkakan jaringan lunak juga biasa digunakan pada tahap awal dari gout. Adanya kristal asam urat dalam cairan sinovial sendi yang terserang juga dapat dianggap bersifat diagnostik.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPERANAN
Faktor-faktor yang berperanan dalam perkembangan gout adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya hiperurisemia.
1.      Diet tinggi purin©
2.      Minuman alkoholยช.
3.      Sejumlah obat-obat tertentu dapat menghambat ekskresi asam urat oleh ginjal sehingga dapat menyebabkan serangan gout. Yang termasuk diantara adalah aspirin dosis rendah, kebanyakan diuretik, levodova, diazoksid, asam nikotinat, asetazolamid, dan etambutol.

PENGOBATAN
Pengobatan gout tergantung dari tahap penyakitnya. Hiperurisemia asimtomatik biasanya tidak membutuhkan pengobatan. 
1.      Serangan akut dari artritis gout diobati dengan anti inflamasi non steroid atau kolkisin. Obat-obat ini diberikan dalam dosis tinggi atau dosis penuh untuk mengurangi peradangan akut dari sendi, kemudian dosis ini diturunkan secara bertahap dalam beberapa hari.
2.      Pengobatan gout kronik adalah berdasarkan usaha untuk menurunkan produksi asam urat atau meningkatkan eksresi asam urat oleh ginjal
a.        Obat alopurinol menghambat pembentukan asam urat dari prekursornya (xantin dan hipoxantin) dengan menghambat enzim xantin oksidase. Obat ini dapat diberikan dengan dosisi yang memudahkan yaitu sekali sehari. 
b.   Obat-obatan urikosurik. Dapat meningkatkan ekskresi asam urat degan menghambat reabsorbsi tubulus ginjal. Supaya agen-agen urikosurik ini dapat bekerja dengan efektif maka dibutuhkan fungsi ginjal yang memadai§.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN DATA DASAR

1.      Riwayat atau adanya faktor risiko:
-           Peningkatan kadar asam urat
-           Riwayat keluarga positif
2.      Pemeriksaan fisik berdasarkan pengkajian fungsi muskuloskeletal dapat menunjukkan:
-           Ukuran sendi normal dengan mobilitas penuh bila ada remisi
-           Tofi dengan gout kronis. Ini temuan paling bermakna. Tofi adalah pembesaran jaringan permanem diakibatkan dari deposit kristal asam urat natrium, ini dapat terjadi dimana saja pada tubuh tetapi umum ditemukan pada sendi sinovial, bursa olekranon dan vertebra.
-           Laporan episode serangan gout yang akut adalah episode nyeri berdenyut , berat, dan tak dapat ditoleransi, nyeri desertai dengan pembengkakan dan kemerahan dari sendi yang sakit, serangan gout terjadi tiba-tiba dan dapat berakhir 2-10 hari, pada bagian yang sakit kembali normal setelahnya, istirahat dengan kaki ditinggikan dapat mengrangi nyeri yang kadang-kadang hilang sama sekali. Faktor pencetus dari serangan gout meliputi panggunaan alkohol yang berlebihan, obat tertentu (aspirin, diuretik), masukan makanan tinggi purin (daging kelenjar, sardin, ikan, angsa, daging rusa).
3.      Pemeriksaan Diagnostik:
-           Kadar asam urat serum meningkat. Temuan ini sendiri bukan diagnostik karena berbagai obat dapat memnyebabakan hiperurisemia.
-           Laju sedimentasi eritrosit (LSE) meningkat, yang menunjukkan inflamasi
-           SDP meningkat (leukosistosis)
-           Kadar asam urat urine dapat normal atau meningkat, ditentukan olah 24 jam pengapungan urine
-           Analisa cairan sinovial dari sendi terinflamasi atau tofi menujukkan kristal monosodium yang membuat diagnosis.
-           Sinar x sendi menunjukkan massa tofaseus  dan destruksi tulang dan perubahan sendi
4.      Kaji pemahaman pasien tentang kondisi dan rencana tindakan
5.      Kaji dampak kondisi pada gaya hidup pasien.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.      Nyeri berhubungan dengan faktor kerusakan integritas jaringan sekunder terhadap gout. Ditandai dengan;
-           Mengungkapkan ketidak nyamanan
-           Merintih
-           Melindungi sisi yang sakit
-           Meringis
TUJUAN:
Mendemonstrasikan hilang dari ketidaknyamanan
KRITERIA EVALUASI
Menyangkal nyeri, ekspresi wajah relaks, tak ada merintih.


INTERVENSI

RASIONAL
1.      Pantau: kadar asam urat serum

Untuk mengevaluasi keefektifan terapi
2.      Bila serangan terjadi saat pasien dirawat dirumah sakit, inplementasikan tindakan-tidakan penghilang:
-           Berikan istirahat denga kaki ditinggikan,
-           Berikan analgetik yang diprogramkan dan evaluasi keefektifannya,
-           Berikan kantong es dan panas basah,
-           Berikan peninggi tempat tidur pasien bagian kaki.

Peninggian dan pemberian kantung dingin membantu mengurangi bengkak, peninggian tempat tidur membantu menghilangkan tekanan dari kaki, analgetik memblok jaras nyeri.
3.      Berikan obat anti gout yang diresepkan dan evaluasi keefektifannya. Konsul dokter bila kadar asam urat tetap tinggi dan nyeri tidak hilang dengan analgesik.

Obat anti gout bekerja dengan menghambat reabsorbsi asam urat di tubulus ginjal  (benemid), melawan fagositosis leukosit yang menghambat deposit urat lanjut (alopuronol). Terapi obat tambahan dapat diperlukan bila kadar asam urat serum tetap tinggi.
4.      Intruksikan pasien agar untuk minum 2-3 liter cairan setiap hari dan meningkatkan masukan makanan pembuat alkalin (bila ada kelehihan berat badan) seperti susu, buah sitrus, daging. Bila kelebihan berat badan konsul dokter tentang penggunaan tablet natrium bikarbonat.

Tindakan ini membantu mencegah batu ginjal, komplikasi mayor yang berkenaan dengan gout. Batu asam urat tercetus dalam urine asam. Urine basa menghambat batu asam urat.
5.      Untuk meminimalkan deformitas sendi, rujuk pasien bagian terapi fisik untuk bantuan perencanaan program latihan preventif.

Terapis fisik adalah spesialis yang dapat mengevaluasi tingkat mobilitas pasien dan rencana latihan rutin yang memenuhi kebutuhan pasien dalam memandang status kesehatan saat ini.

2.      Risiko tinggi terhadap perubahan penatalaksanaan pemeliharaan dirumah  berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi dan rencana tindakan, koping tak efektif pada kondisi kronis. Ditandai dengan:
-           Mengungkapkan kurang pemahaman
-           Meminta informasi
-           Melaporkan tindakan tidak patuh
-           Melaporkan perasaan harga diri rendah atau depresi
-           Melaporkan diri dari aktifitas sosial, mengungkapkan rasa malu tentang pembesaran sendi deformitas.

TUJUAN :
Mendemonstrasikan keinginan untuk memenuhi aktifitas pameliharaan dan pencegahan perawatan diri yang diprogramkan.
Mengungkapkan pemahaman tentang instruksi perawatan diri, sedikit melaporkan serangan guot, kadar asam urat dalam rentang normal, mengungkapkan rencana untuk melakukan tindakan pencegahan pada gaya hidup baru.
INTERVENSI

RASIONAL
1.      Berikan informasi tentang:
a.        Sifat kondisi. Ingatkan pasien bahwa terdapat kesalahan genetik pada metabolisme purin, tetapi serangan nyeri dikontrol dengan terapi obat. Tekankan pentingnya menggunakan anti gout  yang diresepkan.
b.       Tujuan tindakan yang diresepkan.
c.        Pemeriksaan diagnostik meliputi;
-           Deskripsi singkat tentang tes,
-           Tujuan,
-           Persiapan yang diperlukan sebelum tes.
-           Perawatan setelah tes.

Kepatuhan ditingkatkan melalui penyuluhan kesehatan, juga mengetahui apa yang diharapkan membantu mengurangi ansietas.
2.      Ajarkan pasien yang dilakukan selama serangan. Instruksi meliputi;
-           Mengistirahatkan sendi yang nyeri,
-           Tinggikan ekstremitas dan berikan kantung es atau panas basah,
-           Hindari aktivitas yang meningkatkan ketidaknyamanan (menggunakan sepatu, menutup kaki dengan linen tepat tidur, berjalan)

Tindakan membantu mencegah kerusakan lanjut pada sendi dengan mengurangi bengkak, inflamasi, dan tekanan pada kaki.
3.      Ajarkan bagaimana pasien mengontrol serangan gout, instrusi harus meliputi:
-           Menghindari faktor pencetus (makanan tinggi purin, minuman alkoholik, menggunakan aspirin atau produk mengandung aspirin),
-           Menggunakan obat antigout sesuai resep. Hubungi dokter bila serangan terjadi lebih sering atau berakhir lama.

Substansi tertentu tidak mengaktifasi efek obat anti gout, mengakibatkan retensi asam urat, obat anti gout menurunkan kadar asam urat serum. Peningkatan akumulasi kristal asam urat pada sendi dapat akhirnya menimbulkan destruksi dari kartilago artikuler, pengontrolan asam kadar asam urat serum membantu mencegah deformitas sendi.
4.      Jamin bahwa pasien mempunyai instruksi tertulis tentang perawatan diri dan informasi tertulis tentang obat diprogramkan selama dirumah, termasuk nama, dosis, jadwal, tujuan, dan efek samping yang dapat dilaporkan, tekankan pentingnya perawatan  lanjutan.

Insruksi verbal dapat dengan mudah dulupakan, pemantauan periodik dari kadar asam urat serum perlu untuk mengevaluasi keefektifan terapi obat.
5.      Rujuk pasien pada yayasan artritis setempat

Pelayanan ini dapat memberikan informasi tentang semua gout karena ini adalah bentuk artritis.
6.      Instruksikan pasien untuk menghubungi dokter jika terjadi nyeri panggul kolik.

Ini dapat menandakan pembentukan batu pada ginjal.

PERTIMBANGAN PULANG

q  Perawatan batu ginjal
q  Perogram latihan dirumah
q  Obat-obatan untuk digunakan dirumah
q  Pencegahan serangan

DAFTAR PUSTAKA


Barbara Engram, Rencana Asuhan Keperawatan Medikal-Bedah, Volume 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1998.

H.M. Sjaefullah Noer, dkk, Buku Ajar Penyakit Dalam, Edisi ketiga, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 1996.

R. Syamsuhidajat & Wim de Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, EGC, Jakarta, 1997.




0 komentar:

Post a Comment