Askep Hepatitis

HEPATITIS

A.    Pengertian
Inflamasi dan cedera pada hepar.ini adalah reaksi hepar terdapat berbagai kondisi terutama virus, obat-obatan dan alcohol.
Hepatitis virus akut merupakan penyakit yang penyebarannya luas didalam tubuh, namun efeknya yang mencolok hanya pada hati. Telah ditemukan lima kategori virus yang menjadi agent penyebab sebagai beikut:
·         Hepatitis virus A(HAV)
·         Virus hepatitis B(HBV)
·         Virus hepatitis C(HCV)
·         Virus hepatitis D(HDV)
·         Virus hepatitis E(HEV)

B.     Anatomi dan Fisiologi

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh,rata-rata sekitar 1500 gram 2/2,5% berat badan pada orang dewasa normal
·         .Hati merupakan organ hepatistis lunak, yang tercetak oleh struktur sekitarnya.permukaan superior adalah celubung,dan terletak dibawah kubah kanan diaraglus dan sebagian kubah kiri.Bagian bawah hati adalah cekung dan merupakan atap ginjal kanan,lambung,pancreas dan usus.Hati memiliki lobus utama, kanan dan kiri.lobus kanan dibagi menjadi segmen anterior dan posterior oleh fisura segmentalis kanan yang tidak terlihat dari luar lobus kiri dibagi segmen medial. Dan lateral oleh ligamentum falsi furme. Permukaaan hati diliputi oleh peritoncum viseralis kecuali daerah kecil pada permukaan posterior yang melekat langsung pada diafragma.

STRUKTUR MIKROSKOPI

Setiap lobus hati terbagi menjadi struktur-struktur yang dinamakan lobulus,yang merupakan unit,mikroskopik dan fungsional organ.Setip lobulus merupakan badan heksagonal yang terdiri lempung-lempung sel hati terdapat kapiler-kapiler yang dinamakan sinusoit,yang merupakan cabang vena posta dan arteri hepatica: sel kapiler merupakan system monosit-makrofag dan fungsi utamanya adalah menelan bakteri dan benda asing dalam darah. Hati merupakan salah satu organ utama sebagai pertahanan terhadap invasi bakteri dan agen toksin
SIRKULASI
Hati memiliki dua sumber suplai darah dari seluruh cerna,dan limpah melalui vena porta,dan dari aorta melalui arteri hepatica.Vena porta bersifat unik karena terletak diantara dua daerah kapiler,satu dalam hati,dan lainnya dalam saluran cerna.Vena sentialis dari beberapa lobulu sbersatu membentuk sinusoid yang berjalan diantara lempengan hepatosit dan bermuara dalam vena sentralis .


Vena sentralis dari beberapa lobulus bersatu membentuk vena sublabularis yang selanjutnya kembali menyatu dan membentuk vena hepatica.Cabang-cabang terhalus dan arteri hepatica juga mengalirkan darahnya kedalam sinusoit sehingga terjadi aliran kehati.Darah porta dipisah kesistem vena sistemik.konsekwensi hipertensi portal dan piizu akan dibicarakan lebih mendalam dalam bab ini.
FUNGSI HATI
Selain merupakan organ parenkim berukuran terbesar hati juga hal banyaknya, kerumitan dan ragam dari fungsinya. Hati sangat penting untuk mempertahankan hidup dan berperan pada hampir setiap fungsi metabolic tubuh dan khususnya bertanggung jawab atas lebih dari 500 aktivitas berbeda.
Pembentukan dan ekskresi empedu merupakan fungsi utama hati, saluran empedu hanya mengangkut empedu sedangkan kandung empedu menyimpan dan mengeluarkan empedu keusus-usus halus, sesuai kebutuhan. Garam empedu pentung untuk pencernaan dan absorbsi lemak dalam usus halus . Hati memegang peranan penting pada metabolisme tiga bahan makanan yang dikirimkan oleh vena porta pasca absorbsi di usus.Bahan makanan tersebut adalah karbohidrat, protein, dan lemak.
Peranan hati pada metabolisme protein sangat penting untuk kelangsungan hidup semua protein plasma, kecuali gama globulin, disentisis oleh hati fungsi metabolisme hati yang lain adalah metabolisme lemak, penyimpanan, vitamin, besi dan tembaga, konjugasi, dan ekskresi steroid adrenal,dan gonad, serta detaksikasi sejumlah besar zat endogen dan eksogen.Fungsi detoksikasi sangat penting dan dilakukan ensim-enzim hati melalui eksidasi, reduksi hidrolisis konjugasi zat-zat yang dapat berbahaya dan mengubah menjadi zat yang secara fisiologis tidak aktif.
Fungsi hati yang lain adalah sebagai ruang pengapung dan fungsi penyaring Þ Þ sinotoit hati merupakan depot darah yang mengalir kembali dari vena kava (payah jantung kanan) kerja fagosit sel kupffer membuang bakteri dan pebris dari darah .
C.    Tanda dan Gejala
Gejala-gejala yang timbul pada penderita hepatitis dan dapat berlangsung selama satu minggu atau lebih sebelum muncul ikterus yaitu sebagai berikut:
§  Malaise
§  Rasa malas
§  Anureksia
§  Sakit kepala
§  Demam darajat rendah
§  Dan hilangnya nafsu merokok



D.    Etiologi

§  Hepatitis A
Individu atau populasi yang kontak dengan makanan dan minuman terkontaminasi.
§  Hepattitis B
Homoseksual, penggunaan obat keIV, klien dan stof pada unit hemodialisa, dokter gigi dan dokter gigi dan petugas yang bekerja diklinik dan laboratorium. Patologi serta bank darah.perawat jenazah dan orang ditato.
§  Hepatitis C
Klien menerima transfusi darah, professional kesehatan dan orang yang kontak dengan darah cairan tubuh, memelihara hewan menyusui rentang terdapat infeksi.
§  Hepatitis D
Sama dengan hepatitis B
§  Hepatitis E
Orang yang hidup dan melakukan pekerjaan ke India, Birma, Afganistan, Algeria dan mezxico.

E.     Patofisiologi

§  Infeksi hepatitis A(HAV), disebabkan paling sering karena kontaminasi peka oral dengan HAV.Pada kasus jarang, ini sering terjadi pada lingkungan yang padat dengan kondisi sanitasi buruk, tidak ada hubungan dengan hubungan seks,dan sering epidermiks pada anak-anak atau orang dewasa mudah.
§  Hepatitis B (HBV), sering kali akibat transfusi darah atau jarum terkontaminasi virus tetapi juga dapat ditularkan melalui plasenta dan hubungan kelamin. Rute fecal secara relatif tidak penting. HBV adalah virus DNA yang ada pada semua cairan organ yang terinfeksi diperkirakan adalah 200 juta pembawa (Carier) diseluruh dunia.pembawa yang sehat dapat menularkan penyakit meskipun mereka tidak menunjukkan bukti infeksi pada diri mereka sendiri. Serum pada individu secara kronis positif terhadap HBSAG dan sering anti gen lain seperti anti – HBC. Individu yang mengalami defisiensi imun.untuk beberapa alasan lebih mungkin menjadi bawah individu lain.
§  Hepatitis E. Sumber utama kontaminasi non A, ini adalah kontaminasi pecal dari suplai air, populasi targetnya cenderung dewasa muda dan wanita hamil
§  Hepatitis C(HCV), awalnya disebut hepatitis non-A, non-B ini adalah yang umumnya disebabkan oleh hepatitis yang ditularkan melalui transfusi setengah dari orang terinfeksi menjadi hepatitis kronis .

F.     Tes Diagnostik

§  Untuk hepatitis A – adanya anti bodi hepatitis A (immunoglubin M) dalam serum.
§  Untuk hapatits B – adanya antigen permukaan  (HBSAG) dalam serum, status karier didiagnosa oleh adanya antibody inti hepatitis B dalam serum.
§  Pemeriksaan fungsi hepar seperti billirubin serum dan urine, alkalir fosfatase, asparat aminotransfarase  (AST), alanin aminotransfatase (ALT), meningkat, menunjukkan cedera hepar.
§  Biopse hepar (bila hepatitis menetap selama lebih enam bulan) untuk membedakan antara aktif kronis dan aktif menetap.
§  Tidak ada test khusus untuk hepatitis C non – A, non – B dan D.

G.    Proses Keperawatan

·         Pengkajian data dasar.
ü  Dapatkan sumber pemajanan
ü  Dapatkan informasi tentan kontak
ü  Kaji terhadap manifestasi klinik. Menifestasi adalah sama untuk setiap hepatitis virus. Namun dengan hepatitis A gejala lebih tidak jelas.Gejala terjadi pada tiga fase:
a)      Fase pra – ikterik (periode dimana aktifitas paling besar), mual, muntah,   diare, konstipasi,berat badan menurun,malaise,sakit kepala,demam,dan sakit sendi.
b)      Fase ikterik- jaundis  (temuan paling menonjol) urine gelap berkabut, hepatomegali dengan nyeri tekan, pembesaran nodus limpa.
c)      Fase pasca ikerik gejala sebelumnya berkurang tatapi kelelahan berlanjut, empat bulan diperlkan untuk pemilihan komplet.
ü  Kaji perasaan tentang kondisi dan pemahaman tentang pemeriksaan diagnostik serta renca tindakan.
ü  Pemeriksaan diagnostik.
·         Diagnosa keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada kasus hepatitis:
o   Kelelahan berhubungan dengan penurunan produks energi metabolic sekunder akibat fungsi hapar yang menyebebkan kesalahan absorbsi, metabolisme dan penyimpangan nutrient
o   Kurang pengetahuan penyebab dan bentuk penularan
o   Resiko terhadap kerusakan integritas   kulit b/d pruritus sekuneder akibat disfungsi hepatic
o   Gangguan citra tubuh b/d adanya ikterus
o   Perubahan perlindungan b/d kerusakan sekunder akibat penurunan absorbsi vitamin K.
·         Intervensi dan Implementasi
a.      Unit diagnosa pertama
Ø  Dapatkan riwayat diet untuk menentukan makanan yang diinginkan, bila diizinkan.
Ø  Pantau dan catat masukan
Ø  Anjurkan makan sering dan sedikit
Ø  Dapatkan program suplemen vitamin dan mineral, bila cepat
Ø  Berikan periode istirahat pada sedikitnya  90 menit sebelum dan sesudah aktivitas dan tindakan
Ø  Pertahankan objek yang sering digunakan dalam jangkauan yang mudah
Ø  Tingkatkan isirahat dan tidur dengan memotong kembali rangsangan lingkungan.
b.      Unit diagnosa ke dua
Ø  Kaji pengetahuan pasien tentang proses penyakit, dan ajrkan pasien sesuai  kebutuhan
Ø  Ajarkan pasien dan orang dekat mentingnya mencuci tangan yang baik dan menggunakan sarung tangan bila kontak dengan faeces mungkin terjadi
Ø  Anjurkan pasien dengan HAV bahwa kondisi hidup yang dapat dengan sanitasi buruk harus dihindari untuk mencegah kekambuhan
Ø  Rujuk pasien pada program tindakan pengobatan bila perlu.
c.       Unit diagnosa ke tiga
Ø  Pertahankan kulit pasien lembab dengan menggunakan air hangat atau mandi emolin, hindari sabun yang mengandung alcohol
Ø  Anjurkan pasien untuk tidak menggaruk kulit dan mempertahankan kuku pendek dan halus
Ø  Atasi adanya lesi kulit dengan cara untuk mencegah infeksi.
Ø  Berikan anti histamin sesuai program, observasi ketat terhadap sedasi berlebihan
Ø  Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian halus dan longgar, berikut linen halus.
Ø  Pertahankan lingkungan dingin.
Ø  Gangline yang basah sesering mungkin
d.      Unit diagnosa ke empat
Ø  Anjurkan pasien dan orang terdekat untuk mengekspresikan perasaan dan masalah mereka
Ø  Anjurkan pasien untuk mempertahankanberdandan setiap hari
Ø  Jelas bahwa menggunakan warna kuning dan hijau menegaskan warna kulit yang kuning, anjurkan merah, hitam, dan biru.
Ø  Berikut privasi bila perlu.
e.       Unit diagnosa ke lima
Ø  Pantau kadar PT ssetiap hari  ; tentang optimal adalah 10,5 – 13,5 detak.
Ø  Tangani pasien dengan lembut
Ø  Meminimalkan injeksi IM. Rotasi sisi dan gunakan jarum ukuran kecil berikan tekanan ssdang setelah injeksi, tetapi jangan massase sisi.
Ø  Anjurkan pasien untuk menggunakn pencukur elektrik dan sikat gigi halus.
Ø  Beri vitamin K. sesuai program.
·         Evaluasi
o   Pada minimum   24 jam sebelum pulang dari rumah sakit, kelelahan pasien tetlah hilang dan terjadi peningkatan energi.
o   Pasien menggunakan pengetahuan tentang penyebab hepatitis dan tindakan yang membantu penalaran.
o   Kulit pasien tetap utuh.
o   Pasien menggunakan pengetahuan tentang tindakan untuk meningkatkan penampilan dan mendemonstrasikan minat terhadap berdandan setiap hari.
o   Pasien bebas dari perdarahan, dibuktikan dengan hasil tes negatif terhadap darah samar pada faeces dan urine, tak ada area elamosis, dan tak ada perdarahan pada gusi dan sisi injeksi.

0 komentar:

Post a Comment